Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, masyarakat Dayak Kenyah Bakung memiliki budaya bertani yang secara natural dijalankan dan dikembangkan oleh setiap generasinya yang memilih bekerja sebagai petani. Bertani atau berladang dalam dialek bahasa Bakung disebut ngumah[1].
Kearifan lokal bertani suku Dayak Kenyah Bakung selanjutnya dipaparkan secara terpisah. Silakan klik link di bawah untuk membaca penjelasannya:
Oleh: Robert Usat